Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Desember, 2011

Algoritma:
Deklarasi
n : integer
jumlah : integer
Deskripsi
read n
hasil=0
for(int i=0;i<=n;i++)
hasil +=i
write hasil
end

Program Biasa :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>

void main(){
int n,hasil=0;
cout<<“Mencari jumlah suku 1-n\n”;
cout<<“Masukkan nilai maksimalnya: “;cin>>n;
for(int i=0;i<=n;i++)
hasil +=i;
cout<<“Total jumlah deret sampai “<<n<<” adalah “<<hasil;
getch;}

Program Class:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>

class jumlah {
public :
void masukan();
void proses();
void keluaran();
private:
int n;
int hasil;};
void jumlah::masukan() {
cout<<“Mencari jumlah suku 1-n\n”;
cout<<“Masukkan nilai maksimalnya: “;cin>>n;}
void jumlah::proses() {
hasil=0;
for(int i=0;i<=n;i++)
hasil +=i;}
void jumlah::keluaran() {
cout<<“Total jumlah deret sampai “<<n<<” adalah “<<hasil;}
int main(){
jumlah x;
x.masukan();
x.proses();
x.keluaran();
getch();}

Program jeliot :
import jeliot.io.*;
public class MyClass {
public static void main() {
jumlah x = new jumlah();
x.masukan();
x.proses();
x.keluaran();}}
class jumlah{
void masukan(){
System.out.print(“Mencari jumlah suku 1-n\n”);
System.out.print(“Masukkan nilai maksimalnya: “);
n = Input.readInt();}
void proses(){
hasil =0;
for(int i =0;i<=n;i++)
hasil +=i;}
void keluaran(){
System.out.print(“Total jumlah deret sampai “);
System.out.print(n);
System.out.print(” adalah “);
System.out.print(hasil);}
private int n;
private int hasil;}

Penjelasan :
Program di atas adalah program yang di gunakan untuk mencari jumlah deret yang kita inputkan. Apa itu deret ? deret adalah urutan angka dari 0 sampai ke n tergantung user menginputkannya berapa, selanjutnya dari 0,1,2….n sampai batas yang di inputkan user itu akan ditambahkan mulai dari 0 sampai ke batasnya atau n. Dalam masalah ini kita gunakan perulangan atau for yang akan mengulang nilai dari 0 sampai ke n, kemudian tiap angkanya itu kita jumlahkan 1 demi 1 sehingga kita akan mendapatkan jumlah nilai deret yang kita inginkan.

Read Full Post »

Algoritma:
Deklarasi
a : integer
b : integer
Deskripsi
if(a>b)
then
write(a)
else if(a<b)
write(b)
else if(a=b)
write(a)
else
write(bukan bilangan)
endif
end

Program Biasa :
#include <iostream.h>
int main(){
int a,b;
cout<<“Masukkan bilangan terbesar\n”;
cout<<“Masukkan bilangan pertama: “;
cin>>a;
cout<<“Masukkan bilangan kedua: “;
cin>>b;
if(a>b)
cout<<“Bilangan terbesar adalah “<<a;
else if(a<b)
cout<<“Bilangan terbesar adalah “<<b;
else if(a=b)
cout<<“Bilangannya sama “<<a;
else
cout<<“Bukan bilangan”;
return 0;}

Program Class :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
class terbesar{
friend istream & operator>>( istream &, terbesar &);
friend ostream & operator<<( ostream &, terbesar &);
public:
terbesar();
int proses(){return hasil =a>b;};
private:
int a,b;
int hasil;};
terbesar::terbesar(){cout<<“Mencari bilangan terbesar\n”;}
istream& operator>>(istream& in, terbesar& masukan){
cout<<“Masukan bilangan pertama: “;
in>>masukan.a;
cout<<“Masukan bilangan kedua: “;
in>>masukan.b;
return in;}
ostream& operator<<(ostream& out, terbesar& keluar){
if(keluar.a>keluar.b){
out<<“Bilangan terbesar adalah “<<keluar.a;}
else if (keluar.a<keluar.b){
out<<“Bilangan terbesar adalah “<<keluar.b;}
else if(keluar.a==keluar.b){
out<<“Bilangannya sama “<<keluar.a;}
else {cout<<“Bukan bilangan”;}
return out;}
int main(){
terbesar x;
cin>>x;
x.proses();
cout<<x;
cout<<endl;
getch ();}

Program Jeliot:
import jeliot.io.*;
public class MyClass {
public static void main() {
terbesar x = new terbesar();
x.masukan();
x.proses();}}
class terbesar{
void masukan(){
System.out.print(“Mencari bilangan terbesar\n”);
System.out.print(“Masukan bilangan pertama: “);
a = Input.readInt();
System.out.print(“Masukan bilangan kedua: “);
b = Input.readInt();}
void proses(){
if(a>b){
System.out.print(“Bilangan terbesar adalah “);
System.out.print(a);}
else if (a<b){
System.out.print(“Bilangan terbesar adalah “);
System.out.print(b);}
else if(a ==b){
System.out.print(“Bilangannya sama “);
System.out.print(a);}
else{
System.out.print(“Bukan bilangan”);}}
private int a;
private int b;
private int hasil;}

Penjelasan : 
Program di atas merupakan program yang di gunakan untuk mencari bilangan terbesar yang diinputkan oleh user. Dalam hal ini kita hanya menggukan 2 variabel sebagai pembanding, apabila ingin menjadi 3 bahkan lebih variabel pembandingnya juga bisa sesuai dengan keinginan kita. Jadi yang pertama kita bandingkan nilai pertama dan nilai kedua, jika nilai pertama lebih besar maka langsung saja di tampilkan nilai yang terbesar adalah nilai yang pertama, apabila nilai yang kedua yang lebih besar maka langsung saja di tampilkan nilai kedua yang lebih besar menggunakan fungsi IF ELSE dan jika yang kita inputkan itu sama juga bisa kita ketahui. Untuk nilai ELSE nya kita tinggal mau memberi nama apa saja terserah kita, mau bukan bilangan atau bilangan salah itu terserah anda karena ELSE itu sama dengan nilai default atau nilai di luar batas yang sudah di definisikan di atasnya.

Read Full Post »

Algoritma:
Deklarasi
x : integer
Deskripsi
read x
for (int i=2;i<=x;i++)
if(x mod i = 0)
write i
x/=i
i–
end

Program biasa:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main(){
int x;
cout<<“Mencari nilai faktorial\n”;
cout<<“Masukkan bilangan: “;cin>>x;
for(int i=2;i<=x;i++) {
if(x%i==0) {
cout << i << ” * “;
x/=i;
i–;}}
getch ();}

Program class:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
class faktorial{
public:
void masukan();
void hasil();
private:
int x;};
void faktorial::masukan(){
cout<<“Mencari nilai faktorial\n”;
cout<<“Masukkan bilangan: “;cin>>x; }
void faktorial::hasil(){
for(int i=2;i<=x;i++) {
if(x%i==0) {
cout << i << ” * “;
x/=i;
i–;}}}
int main(){
faktorial x;
x.masukan();
x.hasil();
getch ();}

Program jeliot:
import jeliot.io.*;
public class MyClass {
public static void main() {
faktorial x = new faktorial();
x.masukan();
x.hasil();}}
class faktorial{
void masukan(){
System.out.print(“Mencari nilai faktorial\n”);
System.out.print(“Masukkan bilangan: “);
x =Input.readInt();}
void hasil(){
for(int i =2;i<=x;i++){
if(x%i ==0){
System.out.print(i);
System.out.print(” * “);
x/=i;
i–;}}}
private int x;}

Penjelasan:
Program di atas adalah program yang digunakan untuk mencari nilai faktorial dari sebuah bilangan. Nilai faktorial adalah angka angka prima yang membentuk suatu bilangan, misalnya 12 yang terbentuk dari angka 2 x 2 x 3. Untuk dapat menjalankan program di atas kita membutuhkan nilai x sebagai inputan user. Nilai x akan di proses dengan fungsi for untuk i sama dengan 2 dan i lebih kecil sama dengan x. Apabila benar maka akan di teruskan ke fungsi selanjutnya yaitu IF untuk nilai x mod i sama dengan 0 maka keluarkan i. Langkah selanjutnya nilai x itu di bagi dengan nilai i dan hasilnya akan menggantikan nilai x sebelumnya. Selanjutnya tinggal meneruskan langkah di atas sampai nilai i sudah lebih besar dari x maka program selesai.

Read Full Post »

Algoritma Pemangkatan (x,y)

Algoritma:
Deklarasi
x : integer
y : integer
pangkat : integer
Deskripsi
read x,y
hasil=1
for(int i=1;i<=y;i++)
hasil *=x
write hasil
end

Program Biasa:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
int main(){
int x,y,hasil=1;
cout<<“Menghitung perpangkatan\n”;
cout<<“Masukkan bilangannya: “;cin>>x;
cout<<“Masukkan bilangan pangakatnya: “;cin>>y;
for(int i=1;i<=y;i++)
hasil *=x;
cout<<“Jadi “<<x<<” dipangkatkan dengan “<<y<<” = “<<hasil;
return 0;}

Program Class:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>

class pangkat {
public :
void masukan();
void proses();
void keluaran();
private:
int x,y;
int hasil;};
void pangkat::masukan() {
cout<<“Menghitung perpangkatan\n”;
cout<<“Masukkan bilangannya: “;cin>>x;
cout<<“Masukkan bilangan pangakatnya: “;cin>>y;}
void pangkat::proses() {
hasil=1;
for(int i=1;i<=y;i++)
hasil *=x;}
void pangkat::keluaran() {
cout<<“Jadi “<<x<<” dipangkatkan dengan “<<y<<” adalah “<<hasil;}
int main(){
pangkat x;
x.masukan();
x.proses();
x.keluaran();
getch();}

Program jeliot :
import jeliot.io.*;
public class MyClass {
public static void main() {
pangkat x = new pangkat();
x.masukan();
x.proses();
x.keluaran();}}
class pangkat{
void masukan(){
System.out.print(“Menghitung perpangkatan\n”);
System.out.print(“Masukkan bilangannya: “);
x =Input.readInt();
System.out.print(“Masukkan bilangan pangakatnya: “);
y =Input.readInt();}
void proses(){
hasil =1;
for(int i =1;i<=y;i++)
hasil *=x;}
void keluaran(){
System.out.print(“Jadi “);
System.out.print(x);
System.out.print(” dipangkatkan dengan “);
System.out.print(y);
System.out.print(” adalah “);
System.out.print(hasil);}
private int x;
private int y;
private int hasil;}

Penjelasan :
Program di atas adalah program yang di gunakan seperti halnya kalkulator yang dapat mencari nilai perpangkatan. Dalam hal ini kita membutuhkan 2 variabel yang akan menjadi angka yang di pangkatkan dan angka sebagai pemangkatnya. Langsung saja, program ini menggunakan fungsi perulangan atau for. Dimana batas minimalnya adalah 1 dan batas maksimalnya adalah sama dengan nilai pemangkatnya. Jadi nilai yang akan di pangkatkan akan dikalikan dengan angka itu sendiri sebanyak nilai pemangkatnya.

Read Full Post »

Virtual Laser Keyoboard

Virtual Laser Keyoboard (VKB) merupakan sebuah teknologi revolusioner yang dibuat untuk memudahkan penggunaannya, terutama para pengguna yang memiliki mobilitas tinggi dan membutuhkan keyboard untuk mengetik. Menggunakan teknologi Laser Beam untuk menghasilkan secara sempurna tampilan keyboard yang dapat langsung ditekan. Virtual Laser Keyboard ini secara logika akan memberikan clock seperti pada keyboard sebenarnya, pada Virtual Laser Keyboard ini jika proyeksi laser yang tampil terhalangi (ditekan), maka secara otomatis akan dikenali sebagai pemberian clock pada interface.

Virtual Laser Keyboard dari study adaptable teknologi adalah pengenal gerakan jari untuk menafsirkan dan menekan keystroke, karena virtual keyboard merupakan sebuah gambar terang yang diproyeksikan dan akan menghilang apabila sedang tidak digunakan, hal ini bertujuan untuk menghemat baterai. Kelebihan dari keyboard ini antara lain anti-shock, anti-air, anti-api, dan lain-lain.

Dengan ukuran yang lebih ringan dari pematik korek api Zipo, menggunakan Laser Beam untuk menghasilkan ukuran dengan sempurna dan beroperasi  memungkinkan pengguna untuk menggunakan Virtual Laser Keyboard sebagai input teks atau mengirim email seperti menggunakan keyboard komputer biasa.

Sekarang timbul suatu pertanyaan, Dimana kita bisa menggunakan Virtual Laser Keyboard ini?

Kita bisa menggunakan Virtual Laser Keyboard ini di semua jenis PC karena sudah didukung dengan adanya USB slot yang tentu saja mempermudah user (pemakai), karena sudah user friendly (familiar) dengan perangkat ini. Selain pada PC perangkat ini juga bisa digunakan pada perangkat lain, diantaranya :

  • Personal Digital Assistant (PDA)
  • Telepon Selular (HandPhone)
  • Tablet PC
  • Personal Computer (PC)
  • SmartPhone
  • MAC
  • dan lain-lain.

Virtual Laser Keyboard dapat mendukung peralatan-peralatan di atas, dikarenakan adanya device pendukung seperti, Bluetooth, USB slot, bahkan ada yang sudah menggunakan teknologi WiFi. Virtual Laser Keyboard menggunakan lampu proyeksi yang penuh seukuran keyboard komputer di hampir semua permukaan. Pada PDA dan SmartPhone digunakan sebagai keyboard yang praktis untuk menulis email, kata-kata, dan spreadsheet yang memungkinkan pengguna untuk meninggalkan laptop dan komputer rumah.

Dalam dunia PC desktop, program windows XP, keyboard virtual atau yang disebut juga On-Screen Keyboard, bekerja secara virtual bukan hanya sebagai keyboard, melainkan juga sebagai mouse.

Untuk pengoperasian Personal Data Assistant (PDA), biasanya user atau pengguna, memasukan teks melalui pengetikan di keyboard virtual yang sudah ter-setting dalam sistem operasi PDA. Sedangkan untuk virtual keyboard dengan teknologi tinggi, penggunaan keyboard dibuat hanya melalui cahaya yang muncul. Cahaya yang dimunculkan hanya perlu diproyeksikan pada semua permukaan datar.

Penggunaan keyboard virtual ini sangat ideal untuk digunakan di luar angkasa. Sensor akan terbaca via infra merah, sesuai dengan apa yang kita ketik pada keyboard tersebut.

Cara kerja Virtual Laser Keyboard :

  1. Sinar laser akan menampilkan bentuk keyboard sesuai dengan level permukaan yang dibiaskan.
  2. Bias infra merah yang transparan akan diproyeksikan menjadi keyboard virtual.
  3. Pengetikan yang dihasilkan melalui jari, akan menimbulkan key-stroke. Penekanan oleh jari inilah yang menyebabkan pertemuan antara pancaran dan sinar infra merah secara bersamaan, yang menghasilkan refleksi langsung ke proyektor.
  4. Refleksi infra merah akan melewati penyaring infra menuju kamera.
  5. Kamera lantas mengambil gambar sesuai dengan penangkapan dari infra merah.
  6. Chip dari sensor akan memperbaiki letak pancaran infra merah yang rusak, kemudian menerjemahkannya dalam koordinat.
  7. Karakter-karakter yang tercipta akan tampil pada layar, dengan menggunakan koordinat yang diterima secara wirelessly atau tanpa kabel.

Jika teknologi baru seperti laser keyboard ini dapat dilakukan adaptasi dan interaksi kepada masyarakat sebagai penggunanya, maka tidak tertutup kemungkinan teknologi lama yang bersifat konvesional lama kelamaan akan tergantikan dengan teknologi baru ini, dengan kata lain teknologi lama mengalami proses seleksi alam. Terakhir, seluruh teknologi memang diciptakan oleh manusia untuk mempermudah kehidupan manusia tapi ingatlah hal yang paling penting yaitu bahwa manusialah yang mengatur teknologi, bukan teknologi yang menguasai manusia.

Spesifikasi dan Compatibilty pada Virtual Laser Keyboard

Keyboard Projection

Light source: Red diode laser

Keyboard layout: 63 key / full sized QWERTY layout

Keyboard size: 295 x 95mm projected keyboard size

Keyboard position: 60mm from VKB unit

Required Projection surface: Non-reflective, opaque flat surface

Visibility: Good contrast up to 600 lux ambient illumination

 

Keystroke Sensor

Ambient illumination: Works under all standard indoor illuminations up to 600 lux

Detection: rate Up to 400 characters per minute

Detection algorithm: Multiple keystroke support

Effective keystroke: Approximately 2mm

Operating surface: Any firm flat surface with no protrusions greater than 1mm

 

Bluetooth

Bluetooth Spec: Bluetooth v1.1 class 2

Bluetooth Profile Supported: HID and SPP

Range of Frequency: 2.4GHz Spectrum

Transmission range: 9m

Number of supported passkeys: 5

 

Electrical

Power source: Integrated, 3.6V rechargeable lithium-ion battery

Battery capacity > 120 minutes continuous typing

Charge Method: Included 100-240V AC Wall Adapter

Dimensions

Approximately 35 x 92 x 25mm (1.38″ x 3.6″ x 1″)

Compatibility

Support for PalmOS 5, PocketPC 2003, Windows Smartphone, Symbian OS, and Windows 2000/XP (Mac OSX will work but drivers are not provided. See the bottom of this page for details.) Look below for a list of specific compatible devices. Please note your device may still work properly if not on this list as long as it supports one of the OS listed above.

PDAs

HP 1940

HP 2210

HP 4700

HP 5550

HP rx3417

HP rx3715

Dell Axim 50 X50V

MIO 336 BT

Palm Tungsten T3

Palm Tungsten T5

Palm Zire 72

 

Smartphones

Nokia 3650

Nokia 6600

Nokia 6260

Nokia 6630

Nokia 6680

Nokia 7650

Motorola A1000

Motorola MPx220

HP 6300 Series

Sony Ericsson P800

Sony Ericsson P900

Sony Ericsson P910i

Xplore M68

Palm Treo 650

Dopod 565

i-mate SP3

Qtek 8010

SPV C500

MD2000

MDA II

Qtek 2020

XDA II

Dopod 700

i-mate PDA2K

MDA III

Qtek 9090

VPA III

XDA IIs

Dopod 699

M2500

Qtek 2020i

XDA IIi

Dopod 818

i-mate JAM

M500

MDA Compact

Qtek S100

XDA mini

 

PCs and Laptops

Windows 2000/XP Drivers and Software Included

Pengertian Laser Beam

Laser (singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) adalah sebuah alat yang menggunakan efek mekanika kuantum, pancaran terstimulasi, untuk menghasilkan sebuah cahaya yang koherens dari medium “lasing” yang dikontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya. Pengeluaran dari laser dapat berkelanjutan dan dengan amplituda-konstan (dikenal sebagai CW atau gelombang berkelanjutan), atau detak, dengan menggunak teknik Q-switching, modelocking, atau gain-switching.

Dalam operasi detak, banyak daya puncak yang lebih tinggi dapat dicapai. Sebuah medium laser juga dapat berfungsi sebagai amplifier optikal ketika di-seed dengan cahaya dari sumber lainnya. Signal yang diperkuat dapat menjadi sangat mirip dengan signal input dalam istilah panjang gelombang, fase, dan polarisasi; Ini tentunya penting dalam komunikasi optikal. Kata kerja “lase” berarti memproduksi cahaya koherens, dan merupakan pembentukan-belakang dari istilah laser.

Sumber cahaya umum, seperti bola lampu incandescent, memancarkan foton hampir ke seluruh arah, biasanya melewati spektrum elektromagnetik dari panjang gelombang yang luas. Banyak sumber cahaya juga incoherens; yaitu, tidak ada hubungan fase tetap antara foton yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Secara kontras, laser biasanya memancarkan foton dalam cahaya yang sempit, dijelaskan-baik, terpolarisasi, sinar koherens mendekati-monokromatik, terdiri dari panjang gelombang tunggal atau warna.

Beberapa jenis laser, seperti laser dye dan laser vibronik benda-padat (vibronic solid-state lasers) dapat memproduksi cahaya lewat jangka lebar gelombang; properti ini membuat mereka cocok untuk penciptaan detak singkat sangat pendek dari cahaya, dalam jangka femtodetik (10-15 detik). Banyak teori mekanika kuantum dan termodinamika dapat digunakan kepada aksi laser (lihat ilmu laser), meskipun nyatanya banyak jenis laser ditemukan dengan cara trial and error.

Read Full Post »